PLTA: Kekayaan yang Mengancam Lingkungan?

PLTA: Kekayaan yang Mengancam Lingkungan?

PLTA: Kekayaan yang Mengancam Lingkungan?

PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) seringkali dianggap sebagai sumber energi yang terjangkau dan efisien. Namun, ada satu jenis pembangkit listrik tenaga uap lain yang mengancam keseimbangan lingkungan: PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air).

Sejarah PLTA

Berikut adalah beberapa contoh PLTA di Indonesia: Dam 1 Surabaya, Dam 2 Surabaya, dan Jamboree Hydroelectric Power Plant di Bali.

Dampak Lingkungan dari PLTA

  • Perubahan Ekosistem: Pembangunan PLTA seringkali mengganggu habitat alam dan ekosistem yang ada. Misalnya, pembangunan Dam Toba di Sumatera Utara telah menyebabkan perubahan suhu dan kemiringan dasar danau.
  • Pengurangan Sumber Daya Air: Pembangkit listrik air seringkali memerlukan sumber daya air yang besar, terutama jika pembangunan dilakukan di daerah dengan curah hujan yang rendah. Hal ini dapat menyebabkan kekurangan sumber daya air untuk kebutuhan hidup masyarakat.
  • Pengelolaan Limbah: Pembangkit listrik tenaga air seringkali menghasilkan limbah yang beracun dan perlu dikelola dengan benar agar tidak merusak lingkungan.

Contoh Kekayaan yang Mengancam Lingkungan

Berikut adalah contoh kekayaan dari PLTA di Indonesia: Kebun Taman Wisata Alam yang terletak di dekat PLTA Dam 1 Surabaya. Meskipun kebun taman ini menarik, namun di balik keindahan alamnya terdapat potensi kerusakan lingkungan akibat pembangunan PLTA.

Alternatif Energi yang Lebih Ramah Lingkungan

Berikut adalah beberapa alternatif energi yang lebih ramah lingkungan: Energizer tenaga surya, energizer angin, dan hidroelektrik yang menggunakan air dari sumber alam.

Simpulan

PLTA seringkali dianggap sebagai sumber energi yang terjangkau dan efisien. Namun, ada dampak lingkungan yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan alternatif energi yang lebih ramah lingkungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *